Manusia berusaha, Allah yang menentukan

Dari sekian banyak lamaran yang aku layangkan ke beberapa perusahaan akhirnya kemarin 2 diantaranya menghubungi tuk wawancara. Perusahaan dari jakarta, buakan cuma senang tapi juga rasa gembira bergejolak di hati ini saat mendengar suara CS perusahaan itu berkata "pak vidra, kami harap anda dapat datang ke perusahaan kami tuk wawancara ....".

Setelah mendengar kabar gembira itu aku lang mempersiapkan segala sesuatu yang aku butuhkan. Mulai dari bali setelan kemeja dan celana bahan(secara aku gak suka 'n gak punya stelan gitu, terpakasa deh beli dulu...), sepatu kulit (terpaksa beli di BAB* cos duit juga lagi serek... :-< ), ampe pesen tiket travel ke jakarta tuk besok paginya. Pagipun tiba dan aku dengan semangat mempersiapkan diri tuk berangkat dan gak lama kemudian burung biru pesananku nyampe juga, tanpa ragu aku langsung meluncur ke tempat travel yang telah ku pesan.

Tanpa hambatan, akhirnya aku tiba di travel tujuanku. "Kok gak ada mobil yang nge-tem ya??" dalam hati aku bertanya, but dengan santainya aku berjalan menuju loket, "Teh, mobil yang ke mangga dua dah berangkat ya?" dan si CS tersebut dengan ramah (but mukanya takut kena marah gt..) menjawab "maaf pak, tadi di tol ada kecelakaan dan mobilnya gak bisa lewat. Mungkin sekitar 1 atau 2 jam lagi baru nyampe sini", "o... gitu ya, makasih ya teh.." aku menjawab dengan ramah berharap aku gak buat dia makin tertekan karena pasti dia dari tadi dah kenang dengan omelan penumpang yang lain (sok tau banget sih??).

"mungkin perusahaan yang satu ini bukan rejeki ku", dan aku menyuruh mengalihkan kebrangkatanku ke pukul 10 (abis yang lain dah pada penuh sih..) berharap aku masih sempat tuk menghadiri wawancara satunya lagi. Setelah merubah jadwal keberangkatan, aku langsung pulang karena malas menunggu terlalu lama di situ tanpa satu orangpun yang aku kenal

Jam di hp ku sudah menunjukkan pukul 9 dan burung biru ya tadi ku pesan sudah datang lagi. Belum setengah perjalanan persaanku mulai gundah gulana karena di hadapanku terbentang lautan kendaraan yang panjangnya lebih mirip jalan tol yang mengkilap dan berwarna-warni. Dalam hati aku terus ber-do'a "ya Allah, jika ini memang rezeki hambaMU. mudahkanlah hamba tuk meraihnya..". sedikit demi sedikit tumpanganku mengarungi lautan warna-warni itu (but bener sedikiiiiit bgt, huff..). Lebih kurang 30 menit akhirnya lautan itu mengijinkanku tuk melanjutkan perjalanan.

"Ya Allah...", ternyata aku masih harus mengarungi lautan warna-warni ini lagi... hatiku mulai komat-kamit berharap aku sampai di travel tepat waktu dan sekali lagi aku terlepas dari lautan itu. Tumpanganku terus melaju, namun kali ini aku meminta pada pak supir tuk jangan segan2 nginjek gasnya.

Akhirnya nyampe juga dan aku melihat masih bnyak orang yang menanti keberangkatan d sana. "mobil masih ada, orang juga msih rame" dengan tenang aku menuju loket yang tadi namun dengan penjaga yang berbeda. "mas, mobil yang ke blora yang mana ya??" aku bertanya kepada penjaga loket itu. "maaf mas, mobilnya sudah berangkat 10 menit yang lau". kemudian sambil melihat jam yang berada di tembok tepat di belakang penjaga loket itu dan berkata " sekarang kan baru jam 10 mas??" "iya mas, tapi tadi mobilnya berangkat lebih awal" si penjaga loket itu menjawab dengan hati2 karena mungkin dia takut aku berubah jadi monster dan mengobrak-abrik lahan kerjanya.

Sempat terlintas di pikaranku tuk menggagalkan permohonan hati penjaga loket itu, untung aku cepat2 istighfar dan penjaga loket tersebut bisa terselamatkan dari amukan monster yang gak bisa wawancara hari ini...

Sambil melangkah pergi dari loket itu tuk mencari tumpangan pulang, aku tersadar... "ternyata Allah telah menentukan jalan hidupku tuk tidak melangkah ke perusahaan2 itu.." "Allah pasti punya maksud lain untuk hambaNya ini..".

setelah mendapatkan burung biru yang baru, aku langsung meluncur pulang ke peraduan dan berbagi cerita ini kepada kalian...



"Manusia bleh berusaha, tapi Allah yang menentukan segala seuatunya..."